Sabtu, 07 April 2012

Kreativitas "Orang Kendal"Membuat Mobil Bisa Mengkonsumsi Bensin,Elpiji dan Campuran Keduanya



Kreativitas seseorang muncul setelah adanya tantangan. Tanpa banyak diskusi bertele tele yang menghabiskan dana untuk seminar, pembangunan Pom Gas yang mahal  dan impor peralatan converter  yang mahal, Alwan Kusnihadi pemilik bengkel dinamo mobil di kendal,Jawa Tengah berhasil mengubah kendaraan Toyota Kijangnya hingga mampu mengonsumsi tiga bahan bakar sekaligus, bensin, elpiji, atau campuran keduanya.



Campuran antara bensin dan gas elpiji diyakini bisa lebih irit. Warga Desa Kutoharjo, Kendal, Jawa Tengah memasang tabung tiga kilogram di bawah kap mesin mobilnya. pemasangan tabung gas ukuran tiga kilogram itu dilakukan untuk menghemat bahan bakar pada mobil miliknya.


Menurut pria lulusan STM itu, ide memodifikasi mobilnya menggunakan gas elpiji muncul sekitar tiga tahun silam. Yaitu saat harga bahan bakar minyak atau BBM melonjak tinggi.


Sementara harga elpiji tiga kilogram masih Rp 3 ribu. Setelah melakukan beberapa modifikasi di beberapa bagian mesinnya, kini Toyota Kijang lansiran 1990 bisa berjalan menggunakan tiga pilihan bahan bakar yang berbeda-beda.


Menurut Alwan, yang paling irit adalah campuran antara satu liter bensin dan satu kilogram gas elpiji. Hasilnya bisa menempuh jarak hingga 25 kilometer. Sedangkan kalau menggunakan gas elpiji atau bensin, jarak yang ditempuh seperti mobil pada umumnya yaitu sekitar delapan kilometer setiap liter.


Bagian mobil yang paling banyak mengalami ubahan yaitu pada bagian karburator. Pasalnya fungsi asli karburator pada mobil cuma untuk mengkabutkan bensin. Dengan modifikasi yang dilakukan pada karburator, kini karburator bisa mengkabutkan gas elpiji dan juga campuran antara gas elpiji dan bensin.



Beberapa alat maupun barang tambahan yang digunakan untuk mengubah konsumsi bahan bakarnya yaitu tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram. Selang gas elpiji, regulator gas elpiji, lima buah solenoide valve, vakum dan panel-panel yang dipasang di dashboard untuk mengatur konsumsi bahan bakar yang diinginkan.

Solenoide valve itu berfungsi seperti klep yang bertugas mengatur banyak sedikitnya gas elpiji dan bensin yang dikeluarkan. Alwan mengaku sudah menghabiskan empat buah karburator selama risetnya itu. Ia telah merogoh kocek untuk memodifikasi sekitar Rp 2 juta. Hampir semua alat tambahan untuk modifikasi mobilnya itu diperoleh dari penjual barang bekas sehingga murah.

Lalu untuk bagian regulator, dia mengaku menggunakan regulator tabung gas pada umumnya. Hanya saja Alwan mengganti per aslinya dengan per kopling vespa. Sementara tutup aslinya dari plastik, diganti dengan logam yang dipesan pada tukang bubut. Delko juga disetel ulang untuk menyesuaikan konsumsinya.

Alwan mengatakan sudah memodifikasi mobil sejenis di daerah Pasuruan, Yogyakarta, dan Boyolali. Selama pengujian itu, dia mengaku tak mendapatkann kendala. Menurut dia, menggunakan bahan bakar elpiji justru lebih aman daripada bensin karena gas elpiji lebih mudah hilang terbawa angin saat terjadi kebocoran. Sementara bensin akan mengendap terlebih dahulu.Dari rimanews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar